Search Suggest

Rangga dan Aisyah :Nada -Nada Cinta,CHAPTER 3: Perjalanan

9 min read
https://glsakurapudji.blogspot.com/
Pagi pun menjelang.hari ini walaupun tidak sekolah namun rangga tetap bangun pagi,karena dia harus  berangkat menuju ke kampung tempat neneknya berada.
“hari ini aku akan berangkat menuju rumah nenek!,aku sudah sangat tidak sabar”
“nggaaa…kamu udah bangun ya?”
“udah tan”sahut rangga dari dalam kamarnya
“ah..mendingan aku mandi”

Setelah selesai mandi rangga langsung berkemas dan memasukkan baju dan barang bawaan nya ke koper,setelah semuanya selesai rangga langsung pergi ke ruangan tamu di lantai bawa sambil membawa sebuah koper besar.Setelah menunggu cukup lama akhirnya travel Poetra Lintazz pesanan rangga pun akhirnya sampai.

“Tann..aku berangkat ya”
“ya..hati-hati di jalan ngga”
  Setelah pamit ke ibunya rangga segera menaiki sebuah mobil granmax tahun 2018 itu.Petugas travel sangat ramah kepada rangga dimana dia ikut membantu menaikan barang bawaan rangga ke atas tenda mobil.Mobil Granmax tahun 2018 yang berwarna putih dan sebuah logo Poetra LIntazz pun segera meninggalkan pekarangan orang kaya tersebut.Mobil melaju dengan kecepatan sedang untuk menjemput penumpang lainnya.Setelah berputar-putar sekitar 15 menit di kota painan dan setelah di rasa semua penumpang sudah di jemput.Akhirnya mobil itupun melaju meninggalkan kota painan.

  Dalam perjalanan rangga dapat melihat bahwa rumah-rumah penduduk mulai bergerak menjauh ke belakang mobil,pohon-pohon seperti melambai-lambai kepada semua penumpang mobil,seolah-olah pohon kelapa tersebut mengucapkan selamat jalan dan hati-hati dijalan.Begitulah pemikiran rangga saat dia melihat keluar jendela,yang kebetulan rangga berada di bangku depan dekat supir.
  
 Saat mobil mulai memasuki kawasan bukit pulai,Rangga dapat melihat rumah penduduk dibawahnya dan sangat kecil dan ketika rangga melihat ke angkasa,angkasa seperti sedang berperang antara sang surya dan sang awan hitam pekat dalam medomidasi kekuasaan angkasa,namun rangga dapat melihat dengan jelas bahwa sang awan pekat lah sang memenangkan perebutan dominasi tersebut.Setelah kemenangan sang awan,sang bayu pun mulai menyelimuti para penghuni bumi,yang membawa hawa kesejukkan dan ketenagan,dan tak kemudian sang awan hitam pekat mulai menangis dan hujan pun mulai turun.Suasana yang tadi nya sangat ramai dan berisik mulai di landa keheningan yang luar biasa,aura dingin mulai menyelimuti tubuh ranga.Rangga segera memakai jaket yang sudah dia bawa tadi,dari dalam mobil rangga dapat penduduk yang berlarian ke tempat berteduh,bahkan ada juga yang sedang mengembalakan ternak dan membawanya ke tempat yang berteduh.Entah kenapa perasaan rangga menjadi sangat tenang setelah melihat pemandangan yang sangat sederhana tersebut.Mungkin bagi penumpang lainnya itu adalah hal yang biasa yang terlihat dari mereka yang sibuk dengan gadget mereka.namun bagi rangga yang sudah terbiasa dengan kebisingan dan kepadatan kota itulah adalah hal yang luar biasa.

Hal ini terbukti dengan senyum lebar yang terlukis di wajah rangga.Mobil melaju dengan kencangnya menembus tangisan sang awan.Karena suasana yang sangat hening di tambah air hujan tak terasa mata rangga pun akhirnya mulai mengantuk namun sebelum dia tidur rangga melihat bahwa penumpang lainnya sudah terlelap di dunia mimpinya.Tak lama kemudian rangga pun akhirnya menyusul.Setelah cukup lama tidur secara tiba-tiba ada suara orang yang memanggilnya
“Dekk..Dekkkk”begitulah bunyi suara tersebut,karena merasa terganggu akhirnya rangga pun terbangun dan segera mengetahui bahwa orang yang memanggilnya tadi adalah supir travel tersbut
“yaa..ada apa kak”
“adek turunnya dimana soalnya kita sudah sampai di simpang sungai liku”mendengar ucapan supir travel tersebut rangga langsung melihat ke jendela dan benar saja mobil sedang berhenti di pinggir jalan tepat di depannya ada 2 persimpangan
“dekkk..kok malah melamun”
“oh iya bang,ini aku ada bawa alamatnya”balas tairi dan langsung memeriksa saku celananyna untuk menemukan selembar kertas tempat tujuannya namun secara tiba-tiba keceriaan di wajah rangga seketika pudar ketika secarik kertas yang dia bawa tidak di temukannya.Sontak saja rangga langsung memerikasa semua saku yang ada di celana,baju bahkan jaketnya namun benda yang di carinya tak kunjung di temukannya.Dan dia hanya menemukan ponselnya yang sudah dalam keadaan mati kehabisan daya

“ada apa dek,kok keliatan nya sangat kebingungan”
“alamat tempat yang aku tuju hilang bang”
“terus gimana dong dek,apa  tidak ada nama tempat atau nama orang yang adek ingat,kalo ada segera beritahu bang mana tau bang bisa bantu cariin karena kebetulan abang juga warga sini”
“kalo tidak salah aku di suruh menunggu di masjid Baiturrahma”
“oo..mesjid itu ya?”
“emangnya abang tau ?”
“tau dek tenang aja dekat kok dari sini”mendengar kata-kata supir travel itu wajah rangga yang tadinya panic mulai menghilang di gantikan oleh senyuman.Setelah mendengar nama masjid itu supir travel itupun segera melajukan mobil nya menuju tempat tersebut.Dan seperti kata supir travel tadi,bahwa masjid itu dekat tak sampai 5 menit mobil sudah berhenti di depan sebuah masjid yang lumayan besar,dimana di depannya terdapat sebuah menara besar.Dan setelah menyelesaikan masalah administrasinya rangga segera masuk ke masjid untuk menunaikan kewajibannya sebegai manusia ciptaan yang maha kausa.

“aku hanyalah manusia biasa,dan tuhanku sudah sangat baik kepadaku dan beginilah aku membalas kebaikan-NYA”
itulah kata-kata yang terlontar dari hatinya rangga.

  Setelah mengambil wudhu rangga segera memasuki masjid yang ternyata masjid sudah ramai untuk melaksanakan sholat asyar berjamaah.Setelah muazin mengumandangkan adzan,imam pun segera menggambil tempat untuk mengimamin sholat berjamaah.Setelah melaksanakan sholat berjamaah rangga segera melakukan dzhikir dan berdoa agar kakeknya segera menjemputnya
.
    Namun sepertinya sang pemberi takdir sedang merencanakan sesuatu untuk rangga,sehingga sampai maghrib sang kakek yang di nanti tidak kunjung tiba.Bahkan isya pun sudah masuk namun kakek belum juga datang.Karena merasakan kasihan akhirnya salah satu orang menanyakan perihal mengapa rangga masih di masjid padahal yang lain sudah pulang.
“ada apa nak,dari tadi siang apak perhatiin kamu terus-terusan di masjid”
“saya pengen ke rumah kakek ku pak,namun karena kehilangan alamat akhirnya aku di sini aja pak”
“ooo…gitu ya,kalo bapak boleh tau,nama kakek nya anak siapa”
“supriadi pak”
“ooo..supriadi ya”
“iya..emangnya bapak tau”
“tau nak,namun karena hari sudah malam mendingan anak kerumah bapak aja dulu.Nah ntar siang bapak minta anak bapak untuk mengantarkan adek”mendengar ucapan dari orang asing tersebut entah kenapa rangga langsung tersenyum hatinya sangat bahagia mendengar kabar tersebut.Dan tanpa mikir panjang rangga menyetujui rencana orang asing tersebut “ya pak rangga setuju”.
“ayoo..bapak bantu membawa koper mu,sepertinya berat,dan bapak liat dek rangga sudah sangat kelelahan”kata bapak tersebut sambil mengangkan lalu menyandang koper tersebut ke bahunya.Ternyata rumah bapak tersebut cukup jauh terbukti dengan setelah rangga melewati jalan aspal rangga masih harus berjalan melewati pesawahan.Setelah melewati 5 petak sawah penduduk akhirnya rangga sampai juga di rumah bapak tersebut.

“assalammualaikum..ayah pulang”
“waalaikum salam yah”kata salah seorang dari dalam rumah,yang segera membuka kan pintu untuk ayahnya.Namun saat ayahnya masuk orang yang membukakan pintu itu terkejut karena ayahnya membawa sebuah koper besar di pundaknya,dan segera membantu ayahnya dalam menurunkan koper tersebut.

“itu koper siapa yah”
“oooo…ini koper salah seorang pemuda yang bernama rangga syah,dia katanya mau pergi kerumah kakeknya namun dia kehilangan alamat rumah kakeknya”setelah menceritakan perihal rangga bapak tersebut segera duduk di kursi yang ada di depannya.
“Hmm..Rangga ya.Ah tapi tidak mungkin”
“tidak mungkin apaan syah”
“ahhh…tidak ada apa-apa kok ya,eh tapi dimana rangga tersebut ya”tak lama setelah anak perempuan tersebut menanyakan perihal rangga.Rangga segera mengetuk pintu dan menucapkan salam kepada penghuni rumah.Dan setelah mendapatkan jawaban dari penghuni rumah akhirnya Rangga segera memasuki rumah yang sederhana tersebut.Dan saat memasuki rumah,rangga bukan main terkejutnya melihat di depannya berdiri seorang gadis berhijab panjang yang menampilkan aura kecantikannya.Wajah gadis itu sangat putih,matanya berwarna hitam pekat serta warna putihnya sangat jernih seperti bayi baru lahir,wajah gadis itu tambah di perbagus oleh bibir gadis itu yang berwarna merah bak darah segar serta bibir nya seperti dibelah menjadi dua bagian.Yang menambah kecantikannya.

“oh ya selamat datang di rumah bapak,dek Rangga.Ini anak bapak yang sulung,aisyah”
“ya..terima kasih pak.Kalo aisyah rangga sudah mengenal nya pak”
“emang nya dimana dek Rangga mengenal anak bapak”
“saat di painan yah”kata aisyah cepat sebelum rangga sempat menjawabnya
“ooo..kalo begitu baguslah kalo kalian sudah saling kenal”.Tak lama setelah itu istrinya pak sardi,(itulah nama orang asing tersebut setelah mereka berkenalan),pun datang beserta dengan anak nya yang laki-laki yang ternyata bernama dimas.Setelah acara kenalan nya selesai.Pak sardi menyuruh rangga untuk mandi dulu,agar dia lebih segar.Rangga pun menyetujuinya namun sebelum amndi rangga dapat melihat jam di dinding sudah menunjukann setengah Sembilan malam.Rangga pun segera berjalan menuju ke kamar mandi yang ternyata berada di luar rumahnya pak sardi.Kamar mandi itu sangatlah sederhana dimana lantainya Cuma di plester,dan tidak terdapat bak mandi dan untuk menampung air disediakan 3 buah baskom besar untuk menampung air,serta tidak terdapat alat pengambil air.Jadi untuk mengambil air harus menimbal nya dengan menggunakan ember.Yang sangat berbeda sekali dengan kamar mandi di rumahnya yang serba mewah serta serba simple.Namun disini Rangga harus mengambil air dulu menggunakan ember dan ternyata buat memenuhin ketiga baskom tersebut membutuhkan 20 ember.

    Setelah selesai mandi rangga segera mengganti pakaian yang sudah dia bawa.Dan setelah itu rangga segera pergi ke ruangan tamu dan sesampainya disana ternyata makanan sudah terhidang.Walaupun Cuma ada gulai sayur namun dari aroma nya rangga sudah dapat mengetahui bahwa makanan itu enak.Disana semuanya sudah mengumpul termasuk aisyah yang sudah duduk bersimpuh dan sudah memulai makan nya,walaupun orang desa namun aisyah sangatlah memiliki tatakrama dalam makan.Dari makan nya aja sudah sangat keliatan keanggunan nya.Hal itu membuat
“ayok..nak rangga segera bergabung,kamu pasti lapar kan.Tidak usah malu-malu nak”begitulah kata pak sardi dalam mengajak rangga makan.Dan tentu saja Rangga ikut makan.Namun pada hari ini rangga makan nya sangat sedikit,karena rangga masih malu-malu takut nyusahin pak sardi dan keluarganya.

 Setelah selesai makan pak sardi pun menyuruh rangga untuk tidur sekamar dengan dimas,tentu saja rangga menyetujui nya,Rangga segera menuju ke kamarnya untuk mengecek ponsel nya.Ponsel yang seharga 2 motor itu sudah kehabisan daya nya.hal ini wajar karena rangga sudah hamper sehari tidak mencas hp nya.Setelah mengambil ponselnya rangga juga mengambil charger di dalam tasnya dan membawanya keruangan tamu untuk mencas ponselnya.

    Dan sesampainya di ruangan tamu rangga mendapatkan asiyah yang sedang menonton tv dengan adiknya dimas.mereka keliatan sangat  dimana dimas sering sekali menjahili kakak nya dan dibalas oleh kakak nya itu.Melihat hal itu hati rangga berdetak sangat kencang,dia baru pertama kali ini tidak berani menyapa seorang gadis.

“eh ada apa ngga,ada yang kamu butuhkan”kata aisyah saat menyadari rangga berdiri di belakang nya
“gini syah,tempat buat cass hp dimana ya”
“ooo..disitu aja ngga”kata aisyah sambil menunjuk keatas lemari tv nya yang ternyata di atasnya terdapat colokan yang bisa buat cass hp nya
“ooo..makasih ya syah”
“ya..biasa aja,tidak papa kok”

  Setelah mencolokkan charger ke sumber daya itu rangga segera menghidupkan ponselnya dan saat di hidupkan ternyata banyak sekali pangillan serta sms yang masuk.Yang setelah di periksa ternyata semuanya dari ibu tirinya.Dan kalau di totalkan 100 panggillan serta 80 sms.Semuanya berisi sama yaitu apakah dia sudah sampai di rumah kakek nya,namun sayangnya jaringan kartu selulernya adalah x.Yang mengakibatkan rangga tidak bisa memanggil siapa-siapa.karena kelihatan kebingungan akhirnya aisyah mendekati rangga dan segera mengatakan bahwa “waduh..ngga kalo kamu makai kartu itu di sini tidak ada  sinyalnya.Ntar siang deh ku bantu cari kartu yang sesuai disini”begitulah kata-kata aisyah yang mengejutkan rangga
“ya..terima kasih ya”karena hari sudah malam akhirnya Rangga,aisyah dan dimas segera masuk kekamar masing-masing untuk tidur….

BERSAMBUNG –LANJUT KE CHAPTER 3:PERTUALANGAN DI DE

Post a Comment