Mas... Mas... Mas...

Mas... Mas... Mas...
Posted by MrR4m34t
Your Ads Here


Cerita ini di rangkai dari kisah nyata yang dialami penulis. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kenyataan semata dan ada unsur kesengajaan.

MAS... MAS... MAS
Oleh : B o w


Aku selesai menempuh pendidikan sekolah menengah tahun 97’. Alhamdulillah di tahun yang sama langsung lulus ujian dan diterima kuliah di sebuah Universitas Negeri di daerahku. Awal kuiah, karena jarak tempuh yang jauh dan jadwal kuliah yang padat, kurasa bukan keputusan yang bijak seandainya aku laju dari rumah dan membiarkan badan letih dalam perjalanan, maka kuputuskanlah untuk mencari tempat untuk inde-kost.

Rumah tempat kost yang kudapatkan terletak tak jauh dari tempatku kuliah, dibelakang kompleks asrama puteri, didepan rel kereta api. Memang agak terganggu bising pada mulanya, karena hampir setiap jam, entah kereta batubara atau kereta penumpang selalu lewat depan kost-anku, tapi seiring berjalannya waktu, suara bising kereta bagaikan pekikan melodi pengantar tidurku.

Kamar yang kutempati cukup nyaman, tersedia sebuah ranjang lengkap dengan kasurnya, meja belajar beserta kursinya, dan sebuah lemari kecil tapi cukup pas buat menaruh pakaian-pakaianku yang tak seberapa banyak. Dari semua itu, yang paling kusuka adalah jendelanya. Jendela di kamarku tepat menghadap keluar, sebuah jalan setapak kecil sebelum rel... melintas sejajar disana. Sangat menyenangkan bila membayangkan... pagi hari, duduk santai sambil me-nyruput kopi manis dan.... memandang mahasisiwi-mahasiswi yang manis berangkat kuliah.. he he....

Pada dasarnya aku menganggap diriku orang yang berpikiran modern, dan sebagai orang yang modern, tentu sangat aneh bila percaya dengan hal-hal yang berbau mistis. Pernah satu kali, ada cerita dari kawan-kawan sesama mahasiswa tentang keangkeran tempat perkuliahan kami kalau malam. Mereka bilang dua pohon beringin yang menjulang di tempat parkiran sepeda motor ada penunggunya... cewek berpakaian putih-putih katanya... mbak Kunti! Ah, mana percaya aku. Kawanku ada juga yang bilang waktu tidur dia merasa ada seorang perempuan duduk diranjang di ujung kakinya. Bapak kost samping cerita pernah dikejar bola-bola gulungan daun waktu naik motor. Bahkan ada yang bilang pernah melihat sosok tinggi besar disatu fakultas malam hari di kampusku. Ha ha lucu, ya lucu, padahal, sering aku bolak balik malam hari melewati kampus main ke asrama kawanku pulang diatas jam 12 sendirian juga gak ada apa-apa tuh. Saking ngeyelnya, pernah satu kali aku nekad nongkrong sendirian di bawah pohon beringin gara-gara tantangan seorang kawan. Nyatanya? Tidak ada apa-apa. Yah, walau waktu itu sih sebenernya udah ngerasa deg-degan gitu.

Keyakinaku tentang hal-hal mistis berubah, seiring dengan harus pindahnya aku dari kamar favoritku. Sebabnya adalah, seorang kawan satu kota yang mencari kost-kostan. “Pakai saja kamarku”, ujarku waktu itu. Dan dia menurut. Lantas aku? Masih ada satu kamar kosong di rumah itu, entah kenapa di biarkan kosong, aku tak pernah tanya. Letaknya di dekat dapur, di samping sumur dan kamar mandi, di bawah tangga menuju lantai ke atas. Bapak dan ibu kostku sebenarnya agak keberatan aku menempati kamar itu, tapi aku bersikukuh. Akhirnya mereka menyerah, dan membiarkan aku mengangkut barang-barangku pindah ke kamar itu.

Kamar baruku terlihat suram, seakan berabad-aba tak di huni, sarang laba-laba di setiap sudut, debu melapisi perabot yang ada seakan pelukan pemuja cinta pada pasangan yang dikasihinya. Perlu berjam-jam sampai akhirnya kamar itu layak huni, walau masih terlihat suram aku sudah cukup lega dengan telah tiadanya sarang laba-laba dan endapan debu.

Kalian pasti tidak akan percaya dengan apa yang kurasakan dan kualami setelah menempati kamar baruku. Sering dikala duduk sendiri dikamar, aku merasa tidak betul-betul sendiri. Sering pula saat kumatikan lampu dan beranjak merebahkan tubuh, mataku dalam gelap seperti melihat bayangan-bayangan seperti fosfor menari-nari, dan sering pula tanpa ada yang menyentuhnya pintu kamarku terbuka sendiri....

Suatu malam setelah pulang dari asrama putri tempat kawan perempuanku indekost. Perutku tiba-tiba saja mules, lantas saja aku bergegas ke belakang untuk buang hajat. Suasana sepi, penghuni rumah memang sudah lelap semua. Tadi aku masuk pakai kunci cadangan. Sambil asyik nongkrong, ingatanku kembali pada percakapan dengan kawan perempuanku tadi di asramanya....

“Mas kamu tau nggak?”

“Tau apaan?” tanyaku penasaran, sambil memandangi wajahnya yang lembut. “Akhir-akhir ini ada kehebohan di asrama, soalnya tu banyak yang bilang mereka kehilangan duit”, ungkapnya.

“Dicuri?” tanyaku lagi. Dia menggeleng,”Gak tau juga, soalnya hilangnya misterius gitu, bahkan ada yang katanya lagi ngitung uang, setelah dihitung lagi, tuh uang udah berkurang”, jawabnya.

Aku sejenak terdiam. Aneh pikirku. “Ya mungkin lupa naruhnya, atau ada kawan satu asrama yang suka ngutil kali”,ujarku akhirnya.

“Yah mungkin, oh ya, kamu masih inget beberapa hari kemarin kamu kemari mas?”

“Ya ingetlah, kan baru beberapa hari ini, kenapa?”

“Waktu kita berdua di sini, di depan kamar ujung itu kan kita lihat ada cowok cewek yang lagi duduk juga berduaan to, tapi aneh...”

“Apanya yang aneh?” tanyaku penasaran.

“Soalnya waktu paginya kutanya sama kawanku, dia nggak ngerasa duduk dengan siapapun malemnya, anehkan?”

Lagi-lagi aku terdiam. Sebenarnya aku yakin kalau beberapa malam kemarin memang melihat ada sepasang cewek cowok yang duduk berduaan depan kamar temennya tapi mulutku berkata lain,”Waktu itu kitakan asyik ngobrol n cuman ngliat selintas doang, ya mungkin salah liat aja menurutku”. Aku yakin jawabanku tidak memuaskan kawan perempuanku, tapi waktu itu dia tidak membantah, mungkin takut berpikiran yang bukan-bukan.

Setelah cukup lama melamun, kembali aku tersadar kalo sedang di toilet, dan konsentrasi untuk....

MAS... MAS... MAS....

Hah! Suara siapa itu memanggil? Kucoba tajamkan pendengaran.... sunyi... tidak terdengar suara apapun... tapi tadi sepertinya berasal dari luar, pikirku. Akhirnya ku coba konsentrasi lagi untuk....

MAS... MAS... MAS....

What the hell.... aku mulai goyah... pelan kutarik lagi celanaku, dan dengan perlahan menyelinap keluar dari toilet, melangkah kaki masuk kamar... dari luar samar-samar kembali ku dengar suara .... Mas... Mas... Mas....

Hiii! Bergidik bulu kudukku! Aku langsung ambil selimut dan coba untuk tidur. Jantungku berdetak kencang, keringet dingin menetes, baru kali itu semalaman aku di teror ketakutan.

Siangnya sepulang kuliah, aku tak kuasa menahan kantuk berat, rasanya ingin tidur saja seharian, rasa takut semalam betul-betul membuatku tak mampu memicingkan mata. Aku tak tahu apakah nanti malam akan mengalami kejadian yang lebih misterius lagi, entahlah....

Saat berjalan melewati samping rumah kost-kostanku tiba-tiba... MAS... MAS... MAS....

Spontan dengan terkejut aku menengok, dan tepat di pojok pinggir rumah tetangga bapak kostku aku me.. melihat... MENTOG!!!

MAS... MAS... MAS....
MAS... MAS... MAS....


Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

Related Posts

Your Ads Here

Comments

Post a Comment