Hidup Itu Seperti Sepiring Tempe Tidak Ada Yang Tahu

Hidup Itu Seperti Sepiring Tempe Tidak Ada Yang Tahu
Posted by MrR4m34t
Your Ads Here


DOWNLOAD KUMPULAN CERITA
----------------------------------
Karya: Bow
----------------------------------


Begitulah kawan, kalimat itu aku dengar dari seorang lelaki paruh baya dimana aku sering meluangkan waktu untuk melaungkan pikiran. Sebuah kalimat sederhana dan sedikit terdengar menggelikan, tapi mengandung makna yang dalam bila kita sejenak merenungkannya.

Dulu waktu sekolah dasar aku punya seorang kawan, anak petani yang hidupnya sederhana, karena memiliki minat pada aliran musik yang sama, maka sering kami berkumpul membahas hobby kami itu. Beranjak dewasa, kehidupannya tidak mengalami perubahan, pekerjaan yang digelutinya serabutan, bahkan suatu hari ia patah semangat, “Alangkah sulitnya hidup ini, bagaimana nantikan kuhidupi keluargaku dengan penghasilan yang tidak menentu begini?” Pernah juga ia meminta pertolongan padaku untuk mencarikan pekerjaan yang tetap, sayang saat itu aku gagal mengusahakannya. Namun sekarang, sudah berubahlah ia, kehidupannya membaik, memiliki seorang isteri yang soleha, dikarunia tiga putra yang sehat, dan memiliki pekerjaan yang makin lama mapan pula kedudukannya.

Begitupula dengan sahabatku yang lain, seorang sohib yang aku kenal saat sekolah menengah atas, dari awal masuk sudah banyak rekan lain yang tak mau duduk sebangku dengannya, dengan alasan bau keringatnya menyengat, maka duduklah ia sebangku denganku. Kemana-mana kami bersama, saling pula bertukar percakapan antara kami berdua, sampai akhirnya lulus sekolah hubungan pertemanan kami tetap terjalin, sering ia mengeluhkan tentang kehidupannya, “Dengan wajah yang pas-pasan dan umur yang terus bertambah, bagaimana pula akukan memiliki pasangan?” Tapi apa yang terjadi? Beberapa tahun kemudian dapat pula ia pendamping hidup lantaran dikenalkan kakak iparnya, jauh lebih muda, dan PNS pula, sungguh beruntung bukan? Kini makin meningkat perekonomian sahabatku ini, kemana-mana sudah roda empat bawaannya.

Waktu kuliah ada pula kawanku, seorang yang humoris, sederhana penampilannya. Heran aku dengan yang satu ini, kalau kuliah tak pernah ia bawa buku banyak-banyak, hanya satu selalu dibawanya, dan setiap mata kuliah dicatatnyalah dibuku itu. Pernah aku diajak ketempat ia tinggal, dan rupanya ia menumpang ditempat saudaranya, bisa dibilang harus menempuh hidup yang prihatin untuk bertahan menempuh pendidikan. Tahukah kalian bagaimana ia sekarang? Mungkin kalian takkan percaya kalau kukatakan ia sekarang punya kebun puluhan hektar luasnya, tapi itulah kenyataannya, sahabatku ini berhasil mulus melenggang sebagai seorang pegawai negara, jabatannya semakin meningkat, dan memiliki sejumlah usaha pula.

Itulah kehidupan kawan, lika-likunya kadang begitu unik. Pahit manisnya kadang begitu nikmat bila diresapi. Memang, tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan kita kelak dimasa yang akan datang, seperti sebuah kalimat bijak yang pernah kubaca, “Lakukan saja segala sesuatu dengan ikhlas, pahala dan dosa itu urusan-Nya, biarlah Allah yang akan memperhitungkan.”

Akhir kata aku hanya ingin menyampaikan, terus berjuang untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena hidup bagaikan sepiring tempe, tidak ada yang tahu.

----------------------------------


Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

Related Posts

Your Ads Here

Comments

Post a Comment