Rahasia hilangnya Mayat Puti Andini

Rahasia hilangnya Mayat Puti Andini
Posted by MrR4m34t
Your Ads Here

WIRO SABLENG

Karya : Teddy Surya

Rahasia hilangnya Mayat Puti Andini



--------------------------------------------------------------

BAB 1

Mata sang kakek melekung menjorok ke dalam dengan rambut putih sedikit agak panjang riap riapan sedikit menutupi sebagian wajahnya yang cekung tipis bagai kulit pembalut tulang. Dalam suasana temaram pemuda berambut gondrong itu mencoba menutupi rasa terkejutnya dengan menatap tajam ke arah lelaki tua berselempang kain putih mencoba mengenali. Tiba tiba sang pemuda tersenyum gembira ketika mengetahui siapa orang yang ada di hadapannya.

" Kakek Tua Gila " Sapa pemuda tampan berpakaian dan ikat kepala berwarna putih sambil menjura memberi hormat.kakek bertubuh kurus berselempang kain putih diam acuh tak acuh menerima penghormatan pemuda berambut gondrong . sambil duduk menyender di dinding pondok ia membuka lipatan kain putih yang ada di hadapannya yang berisi beberapa helai daun sirih lalu menggulungnya menjadi satu kesatuan.

"Anak setan..." Kata sang kakek seolah menggerutu. " Sekian waktu kucari tidak kusangka aku bisa menemukanmu di sini bocah sableng.." lanjut kakek tua yang Di sapa dengan panggilan Tua Gila. - pemuda berambut gondrong yang dipanggil bocah sableng tertawa bergelak mendengar gerutuan sang kakek yang rupanya Adalah Tua Gila dari Andalas.

Adalah suatu kejutan luar biasa kalau eyang guru mau bersusah payah mencariku dari tanah andalas ke tanah Jawa ini.kata sang pemuda berambut gondrong yang tidak lain tidak bukan adalah wiro sableng pendekar kapak maut naga Geni 212." Bukankah tugasku sudah selesai di tanah andalas kek? Atau ada sesuatu yang ingin kakek utarakan..." Tukas wiro cengar cengir.

Apa yang sedang kau pikirkan wiro...? Tanya Tua Gila curiga.matanya melotot ke arah wiro sableng...

BAB 2


BAB 3

Tua Gila Memandang Tajam Ke arah Wiro Yang Masih Cengar Cengir Di depannya Dengan Wajah Tidak Senang.Mulutnya Yang Sedang Mengunyah Sirih Nampak Komat Kamit Dengan Rahang Sedikit Mencukam Kedalam.Melihat Gelagat yang tidak Baik dengan Sikap Kakek Gurunya Tersebut Murid Sinto gendeng terdiam dan Memandang heran kepada Tua Gila.

" Maafkan Atas Sikapku Tadi kek.." ujar Wiro dengan Nada Merendah." Tapi Aku heran dengan sikap kakek Saat ini.. Bukankah Masalah pergolakan di Tanah Andalas Sudah Mereda kek. Atau Apakah ada Sesuatu Hal yang terlewatkan Yang ingin ditanyakan..? ( Mengenai kisah pertemuan terakhir wiro sableng dengan tua gila dari Andalas dapat dibaca pada kisah " kupu kupu Mata Dewa.) Tua Gila Menggumam dengan mulut dipencongkan ke samping lalu Menyemburkan Sirih yang dikunyahnya Tadi kemudian memandang Wiro sableng dengan tatapan yang mulai Sedikit agak berkaca kaca.

Wiro.. " Aku ingin menanyakan perihal kematian cucuku puti Andini." Wiro sableng terdiam.sesaat lidahnya terasa kelu tak kuasa menjawab pertanyaan Tua Gila.Sesaat Terbayang di pelupuk Matanya ketika Puti Andini tewas di pangkuannya Akibat Perbuatan ulah Keji Pangeran Matahari.

BAB 4
Sesaat Wiro sableng Menarik Nafas Untuk Melonggarkan Dadanya Yang Menyesak oleh Kesedihan yang Mendalam Mengingat Kematian Puti Andini Beberapa waktu yang lalu Kemudian Membetulkan Duduknya Menghadap Tua Gila.

"Mungkin Ini Tidak Masuk Akal Bagimu kek... Mengetahui Perihal Kematian Puti Andini Beberapa waktu yang lalu Ini Adalah akibat ulah huru hara yang Didalangi oleh Pangeran Matahari.". " Gusti Allah.... Jangan Membuat cerita yang tidak Masuk Akal Wiro... Bukankah Pangeran Matahari Tewas Beberapa waktu yang lalu di Pangandaran..? ( Mengenai Tewasnya Pangeran Matahari Harap Baca Wiro sableng Kiamat di Pangandaran ).

" Tapi Memang Begitulah Yang Terjadi kek...
" Ola dalah... Urusan Begini bisa Kapiran... Aku Jadi Bingung Bagaimana cara untuk menjelaskan pada Sabai Istriku.... Wiro ,Aku ingin Penjelasanmu ..
Sesaat Wiro sableng Diam agak sejenak Menunggu Kakek Gurunya tersebut Menenangkan diri lalu Menceritakan Huru hara yang Dibuat Gerombolan Manusia Pocong ( Baca Wiro sableng 113 Lorong Kematian ) Yang Ternyata Didalangi Oleh Pangeran Matahari Serta Pertempuran Hidup Mati Wiro sableng dengan Pangeran Licik Tersebut Di puncak Merapi ( Harap Baca Wiro sableng Api di puncak Merapi).

" Dunia Penuh Keanehan.. Keanehan Yang Membawa Kematian..Rutuk Tua Gila Dari Andalas Sambil Memandang Langit Gelap Yang berselimutkan hujan Badai Disertai Petir yang menyambar...

BAB 5

Tua Gila Dari Andalas nampak Merenung Sejenak Seperti Arca Batu Candi Diam Tak Bergerak Sedikitpun Sementara Wiro sableng Memandang Kakek Gurunya Tak Berkesip Menunggu Reaksi Tokoh Tua itu Bicara. " Wiro... Menurut Kabar yang Menyeruak Di Tanah Andalas Banyak Kabar Buruk Yang Menyebar Tentang Kematian puti Andini Yang Menyangkut Pautkan Dengan Kepemilikan yang Syah Soal Pedang Naga Suci 212. Dan Yang Lebih Gila Lagi Adalah Adanya Persekongkolan Yang Melibatkan Dirimu Sendiri Dengan Sinto gendeng Bersama Dewa Tuak Dan Anggini Muridnya Yang Dulu Pernah dijodohkan Denganmu Wiro.

" Ah... fitnah Keji ..." Sergah Wiro sableng.
Tua Gila hanya Menghela nafas berat.." Walau Begitu Aku Tak mau Percaya Dengan Kabar Itu.Mengingat hubunganku yang Sudah Membaik dengan Gurumu Sinto gendeng. begitu juga Sabai Istriku Yang Senang Melihat Cucunya Menjadi Pewaris sah Pedang Naga Suci 212, Sabai Juga sudah Berbaikan dengan Sinto gendeng....
" Lalu Apa yang Harus Kita Lakukan Sekarang kek?
" Tugasmu Adalah Menyelidik Tentang Masalah ini..Soal Sabai nan Rancak istriku. Biar Aku yang akan Menerangkan Masalah ini...

BAB 6

" Tak Perlu Kau Jauh - jauh Pulang Ke rumah Kita Kakak Sukat Tandika.." Terdengar suara Orang berteriak disusul Tiga Sosok Bayangan Berkelebat Jungkir balik di udara lalu Mendarat dengan ringan di Halaman pondok Yang Becek dan Berlumpur Akibat Hujan Badai yang Kini Berangsur Mereda." Aku Sudah Ada disini untuk Minta Pertanggungjawaban Murid mu Wiro sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Yang tersohor itu.".
" Sabai nan Rancak " Desis Tua Gila Lirih.
Hatinya Mendadak Gelisah Dengan Gelagat Yang Terjadi Sementara Wiro sableng Juga merasakan Gelagat Yang Bisa Bikin Runyam Keadaan.Sambil Garuk Garuk kepala wiro memandang ketiga Orang Yang berdiri di halaman.yang Satu seorang wanita setengah tua berambut setengah memutih yang agak disanggul kebelakang.walau sudah berumur masih nampak sisa sisa kecantikan di wajahnya.

Dia mengenakan baju lengan panjang dan celana sebatas mata kaki berwarna biru gelap.dibahunya terlampir selendang berwarna biru gelap yang.matanya nampak tajam dengan rahang agak naik keatas Seolah Menahan Rasa Amarah yang Dalam. Ya.Dia adalah Sabai nan Rancak yang pernah Menggegerkan Dunia Persilatan Beberapa waktu yang lalu dengan Dendam Asmara Masa lalu nya dengan Tua Gila Dari Andalas Dan Sinto Gendeng yang Merupakan Kisah Cinta Segitiga yang akhirnya Berakhir dengan damai ( untuk menjelaskan nya harap baca Wiro sableng Tua Gila Dari Andalas Sampai Gerhana Gajah Mungkur )..

orang kedua Adalah sepasang Laki laki kembar yang seumuran dengan Sabai nan Rancak. Mengenakan pakaian berwarna merah bergaris hitam bersulamkan benang emas.kepala mereka memakai kopiah Adat yang juga berwarna merah garis hitam bersulamkan benang emas. Di Tanah Andalas Mereka cukup terkenal dan disegani kawan dan lawan.selain berilmu tinggi mereka berdua adalah orang kepercayaan Sultan di pagar ruyung.

BAB 7

BAB 8

" Datuk nan Renceh - Datuk Piobang." Gumam Tua Gila Dari Andalas Menge nali Kedua Laki laki Kembar Yang ber diri Dibelakang Sabai nan Rancak istrinya.Matanya tak Berkesip Memandang Ketiga orang yang Berdiri di Halaman pondok lalu iapun bangkit dari tempat duduknya kemudian berdiri dan berjalan ke halaman pondok Sementara Wiro sableng masih duduk menjeplak uncang uncang Kaki di Teras pondok Mengawasi tiga Tokoh Di depan Tua Gila.Murid Sinto gendeng Berusaha untuk Diam Guna Mengetahui Sebab Musabab Silang Sangketa yang Akan terjadi.di depan Tua Gila Mendehem sejenak Lalu Memandang Sabai nan Rancak dengan tatapan mata teduh.

" Sabai Istriku " ucap Tua Gila dengan nada Lembut." Kelihatannya Ada yang mengganjal di hatimu hingga wajah dan Matamu Menyiratkan Amarah bergejolak Yang begitu dalam mem bentak di kejauhan Menuduh Wiro Muridku Harus Bertanggungjawab. Harap jangan kesusu Adik Sabai. Jangan Perasaan Menguasai jalan Pikiran mu."Kalau Mau Mari kita Duduk Ke teras pondok.
" Lanjut Tua Gila Sambil Tersenyum.Sesaat Sabai nan Rancak terenyuh Dengan sikap Tua Gila Suami dan Laki laki yang sangat ia cintai.tetapi Ketika Matanya Melihat Murid Sinto gendeng duduk di teras pondok Amarahnya Kembali bangkit.ingin Ia Meluapkan Amarahnya Dengan Melepaskan Pukulan Sakti' " Kipas Neraka" Miliknya Tapi urung dilakukan ketika Menatap wajah Sukat Tandika Suaminya.Melihat Gelagat Yang tidak baik Laki laki yang Berdiri di sebelah kanan Sabai nan Rancak Maju Satu langkah ke depan.

" Maaf Kanda Sukat tandika.ijinkan Aku Datuk Nan Renceh Untuk bicara". Lanjutnya lagi. " Aku belum Selesai bicara Datuk..! Bentak Sabai nan Rancak.
"Aku Tahu Kakak Sabai " Tapi kanda Sukat Tandika Benar.Jangan Perasaan Menguasai jalan Pikiran.

BAB 9

Mendengar Ucapan Datuk nan Renceh Sukat Tandika yang Biasa dikenal dengan sebutan Tua Gila Dari Andalas Tertawa geli Seolah mencemooh Kata kata Nasehat Sang Datuk kepada istrinya Sabai nan Rancak yang sedang mencak mencak dihadapannya sementara Wiro hanya garuk garuk kepala Melihat tingkah laku sang guru." Kumat lagi gilanya orang tua ini" Rungut Murid Sinto gendeng dalam hati ." Apakah ada yang lucu kakak Sukat Tandika.! Hardik Sabai nan Renceh dengan mata melotot.tua gila kancingkan Mulut hentikan tawanya lalu dengan sedikit batuk batuk ia menghela nafas lalu bicara dengan Nada Merendah .

"Kurasa aku sedikit tak enak hati dengan datuk nan Renceh dan Datuk Piobang Sabai." Tukasnya lembut. " Aku Tahu posisi Mereka Adalah Mamak ( Paman) bagi mendiang cucu kita puti Andini , mereka juga berhak menyelidik ihwal peristiwa tewasnya keponakan mereka disini di tanah Jawa. Tetapi dengan kehadiranmu Secara tiba-tiba meninggalkan kediaman kita Memunculkan dugaan bahwa telah Terjadi suatu fitnah keji yang mungkin ditujukan padaku dan Wiro Muridku.."wajah datuk Piobang nampak mengkelam membesi." Maaf Kanda Sukat Tandika ujarnya dengan Nada agak meninggi." Apakah kami dituduh menyebar fitnah keji hingga membuat kakak sabai terbakar amarah? . tua gila tertawa bergelak sambil geleng-geleng kepala."jangan kura kura dalam perahu Datuk... katanya dingin sambil luruskan selempang kain yang dikenakannya.

" Cukup kakak Sukat "kata sabai nan Rancak tercekat " Harap Kakak Menyingkir dari hadapanku.aku hanya minta penjelasan pada murid Sinto Gendeng itu". tunjuk sabai nan Rancak ke arah Wiro sableng.melihat suasana yang mulai memanas murid Sinto gendeng dari gunung gede bangkit dari duduknya kemudian melangkah mendekati lalu menjura hormat kepada Sabai nan Rancak dan Kedua Datuk pembesar istana Pagaruyung. " Nek...Sapa Wiro Sableng." Penjelasan seperti Apa yang Harus ku jawab untuk menenangkan hati.aku dengan senang hati menjelaskan..

BAB 10

Sabai nan Rancak Menatap wajah wiro sableng dengan tatapan nanar penuh amarah.tubuhnya sedikit gemetar menahan amarah yang teramat sangat sementara Wiro sableng mencoba bersikap ramah di samping tua gila untuk menenangkan suasana yang agak memanas di antara tatapan amarah Datuk nan Renceh dan Datuk Piobang.
" Wiro Sableng...! Bentak Sabai nan Rancak." Aku harap kau Jujur Tentang kisah Tewasnya Cucuku Puti Andini. Menurut kabar yang Aku Dengar Adanya Muslihat yang terjadi Dalam Sangketa Perebutan pedang Naga Suci 212 Yang Melibatkan Gurumu Sinto gendeng yang menginginkan Senjata mustika itu Jatuh ke tangan Anggini yang disetujui oleh Dewa Tuak...? ' Fitnah Keji. .!" Sanggah Wiro.

" Sudah Kuduga Sedari Awal...Gumam Tua Gila Menatap Curiga Ke arah Datuk nan Renceh dan Datuk Piobang.
"Aku Muak dengan Sikapmu Wiro.Aku Tak butuh Sanggahan.Aku ingin Penjelasanmu...kata Sabai Dingin. Wiro Sableng tersenyum Ketus Mendengar kata si nenek.
" Bagaimana Aku ingin memberi penjelasan nek kalau dihatimu Akan Menolak kebenaran yang aku katakan.".

Tua Gila Tertawa bergelak. " Kau benar Wiro.Apalah Arti Sekeranjang Kebenaran Dibandingkan dengan Segenggam Kekuasaan.
" Apa Kau Menyindirku Tua Gila...! Bentak Datuk Nan Renceh.
"Apakah Kau Merasa Kusindir Datuk? tanya Tua Gila Sambil Tolak Pinggang.Wajah Sang Datuk mengkelam membesi..tiba tiba tangan kanan bergerak ke depan. Serangkum sinar Hitam berkiblat menggidikan.

BAB 11

Tua Gila Yang Mendapat Serangan Mendadak Dari Datuk Nan Renceh Hanya Tertawa Mengejek. Sekedip Mata Tubuhnya Menghilang Dari Hadapan Sabai Nan Rancak Dan Datuk nan Renceh. Di Lain Saat Tokoh Tua Tersebut Duduk Selojoran Di Teras pondok. Wiro Sableng Hanya Garuk Garuk kepala Melihat tingkah Sang Guru.Sabai Yang Sempat cemas Melihat Serangan Mendadak Datuk Nan Renceh Diam Diam Menarik Nafas Lega Karena Suaminya Berhasil Lolos Dari Serangan. ketika Sabai Menoleh ke Datuk Nan Renceh Tiba tiba Datuk Piobang Melesat ke depan Menyerang Tua Gila.

Gerakan nya Cepat Dengan Kuda Kuda Merendah.Kedua Tangan Kedepan Sambung Menyambung dalam Melepas Pukulan.Sementara Tubuh Memutar Dengan Kedua kaki Menekuk Melepaskan Tendangan ke Arah Bawah Tubuh Tua Gila. Mendapat Serangan yang bergelombang Tua Gila Hanya Mengelak Ke kiri dan ke kanan Seperti Orang Mabuk.Sekilas jurus itu Seperti Jurus Silat Orang Gila Yang Pernah Ia Turunkan Pada Wiro Sableng. Tetapi Setelah Diperhatikan Secara Mendalam oleh Pendekar 212 Ada Yang Berbeda Dengan Yang Diperagakan oleh Sang Guru.Walau Asal Tetapi Serangan Balik Yang Dilancarkan Tua Gila Lebih Tertata.

Walau Begitu Datuk Piobang Juga Bukan Orang Kemarin Sore.Tokoh kerajaan Dari Pagaruyung Tersebut Mampu Membendung Serangan Balik Suami Sabai Tersebut Bahkan kembali Merangsek Maju dengan Jurus Pukulan Tangan Kosong yang Menyebar Suara Angin Bersiur Secara Bergelombang ke Arah Tokoh Tua Tersebut. Sepuluh Jurus Berlalu Tua Gila Mulai Terdesak.lBeberapa kali Serangan Datuk Piobang Hampir Mendarat ke tubuh Sang Kakek. Sabai Nan Rancak Sendiri Agak Terkejut Dengan Kepandaian datuk Piobang yang Diluar Dugaannya Mampu Membuat Suaminya Terdesak. Sementara Itu Pendekar 212 Yang Melihat Gurunya Mulai Terdesak hanya garuk garuk kepala Sambil Menyenderkan Punggungnya di Sebuah Barang Pohon Rindang dekat Lokasi Tua Gila Bertarung.

BAB 12

" Hentikan Pertarungan "! Bentak Sabai nan Rancak Kemudian Melesat ke depan Lalu Jungkir balik Di Udara Kemudian Mendarat Dengan Ringan Diantara Tua Gila Dari Andalas Dan Datuk Piobang. " Harap Tenangkan Dirimu Datuk . Kata Sabai nan Rancak."Aku Tak ingin Perselisihan ini Menjadi Pertaruhan nyawa Tak Berarti.Walau Bagaimana pun Kita Masih Terikat Kekerabatan Satu Sama Lain. "Kakak Sabai.. Kata Datuk Piobang. " Sebagai Seorang Kakak Aku Menghargai Dirimu Maupun Uda ( Kakak) Sukat Tandika.

Tapi Disisi Lain Aku Merasa Terhina dan Direndahkan Suami Kakak Seolah Kami Sebagai Penghasut dan Penebar Fitnah.Seperti Yang Kakak pinta tadi Kita Hanya Butuh Penjelasan Dari pendekar 212 Murid Uda ( kakak) Sukat Tandika. Tidak Lebih Dan Tidak Kurang Kak Sabai." Sabai nan Rancak Menghela nafas berat lalu Mengangkat Tangan kanannya ke Arah Datuk Piobang Mencoba Menenangkan lalu Menoleh ke Arah Datuk nan Renceh." Adik Datuk..Aku Harap Dirimu dapat Juga Mengendalikan Amarah....

Sebagai Mamak Dari Almarhum Cucuku aku Berharap kebijakan darimu.Masalah Tewasnya Puti Andini Biar Aku Sendiri yang Menyelesaikanya Dengan Kakak Sukat.".
Datuk nan Renceh Sesaat Diam Mendengar Permintaan Sabai nan Rancak. Ingin Dirinya Membantah Permintaan Kakaknya Tetapi ia Tak Sanggup karena ia begitu menghormati Sabai yang Tergolong Paling Tua Di Keraton Pagaruyung.. " Baiklah Kak Sabai". Kata Datuk nan Renceh." Masalah Ini Akan Kuserahkan pada Kak Sabai.Atas Nama kerabat Pagaruyung Aku dan Datuk Piobang Berharap Kak Sabai Bersikap Adil Dalam Menyelesaikan Masalah ini Dengan Kak Sukat Tandika dan Pendekar 212. " Sabai nan Rancak tersenyum Getir dan Anggukkan kepala. Datuk nan Renceh dan Datuk Piobang Saling Pandang kemudian keduanya Berkelebat Meninggalkan Sabai nan Rancak, Tua Gila Dan Wiro Sableng Tanpa Mengucapkan Satu Katapun................

BAB 13 DUA

Malam Semakin Dingin Sehabis Hujan Deras Yang Mengguyur Tiada Henti. Pelan Pelan Kegelapan Mulai Sedikit Terusik Oleh Sinar Rembulan Redup Malu - Malu Mengintip Di Balik Awan. Walau Redup Tapi Cukup Untuk Memberikan Keindahan Sebagai Selimut Pengantar indahnya Tidur. Di Sebuah Tapal Sebuah Lembah Nampak Duduk Dua Orang Yang Sedang Berbicara. Satu Seorang Bocah Yang Seluruh Tubuhnya Berwarna Kuning mengenakan pakaian berwarna-warni Hitam sebatas Lengan Dan Celana Gombrong Sebatas Tulang Kering. Sementara Yang Satunya Kakek berpakaian Warna coklat Tua Yang Sudah Kusam.Dari Pakaiannya Menyeruak Bau pesing yang Memedihkan Penciuman.Tapi Aneh Bocah Berbadan Serba Kuning Santai sajo Seperti Tidak Mencium Apa Apa. " Eh.. Bocah Geblek... Untuk Apa Kita duduk Di sini Seperti Orang Yang Kurang kerjaan saja. Lebih Baik Kita Cari Tempat untuk Tidur..

" kakek Setan ngompol.." Kalau Kau Mau Tidur Tidurlah Saja Di Sebelahku ini..Kata Si Bocah Santai Sambil Terus Memandang Lembah. Laki Laki Tua Yang Dipanggil Setan Ngompol Nampak Uring Uringan.
' ' Eh Naga Kuning... Disini Sangat Dingin...Mana Kuat Aku Tidur di sini Menemanimu... Dasar Bocah Geblek....." Naga Kuning Tersenyum Cengengesan." Dasar Orang Tua Manja....Ledek Si Bocah Yang Rupanya adalah Naga kuning...Kakek yang berumur Ratusan tahun Tapi Berwujud sebagai Seorang Bocah Lucu Yang Adalah Salah satu Sahabat wiro sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Wiro Sableng

BAB 14

Eh Naga Kuning... Sebenarnya Apa Kau Pikirkan.Apa Ada Kejadian Aneh Yang Akan Datang Hingga Betah di Sini Berlama lama..? Tanya Setan Ngompol Dengan Wajah Serius. Naga Kuning Hanya diam sambil Matanya Terus Menatap Ke Arah Tapal Lembah Membuat Setan Ngompol Menarik Nafas Kesal Sambil Garuk Garuk Pantat Celananya Yang Basah Dan Berbau Pesing lalu dengan jahil Kedua Tangannya Menggapai Wajah Naga Kuning Membuat Si Bocah Berbadan kuning Itu Memaki Panjang Pendek membuat Kekek Doyan ngompol Itu Tertawa terkekeh geli. " Kalau ditanya Orang Tua Mesti Dijawab Bukan Dicuekin Seperti orang Dongo Bocah Geblek..." Kata Setan ngompol uring Uringan. " Kemarin Malam Aku bermimpi kek... kata Naga Kuning Sambil Seka Wajahnya Yang Tadi di Sapu Tangan Setan Ngompol...

Hmm....Kau Pasti Mimpi Kawin Ya... Ledek Setan Ngompol.Naga kuning menggeleng..." bukan kek.....". Setan Ngompol Naikan Alis Matanya.Naga kuning Menghela nafas berat...." Ini Soal Sahabat Kita Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 . " Ah.... Urusan Bisa Kapiran Kalau Begini.".Setan Ngompol Selojorkan Kakinya.' Apakah ada Peristiwa Besar Yang Akan Terjadi Bocah kuning? Tanya Setan Ngompol. Naga Kuning Menggeleng.' Aku Tak tak Tahu Kek... Tapi Disitu Sahabat Kita Wiro Ada Dalam Pelukan Nenek Tua Berwajah Seram... Dari Sosoknya Aku Berfirasat dia Bukan Orang sini... Tapi entahlah...

BAB 15

BAB16

Bukannya Kaget Mendengar Cerita Naga Kuning Setan Ngompol Tertawa terkekeh tekeh Membuat dirinya Kembali Ngompol Kembali di celana Membuat Naga Kuning Menjauhkan Diri dari Kakek Sedeng tersebut Guna Menghindari Cipratan Kencing dengan wajah dongkol." Kek.... kalau kencing jangan kira - kira." Rungut Naga Kuning.

" Mimpimu Ngawur Naga gablek. Seharusnya Kau bermimpi Sahabat Kita Wiro dipeluk Ratu Duyung.. Bidadari Angin Timur Atau Anggini Murid Dewa Tuak....Itu Baru Setia Kawan.kalau Mereka gini gitu Kau Kebagian ngintip yang indah indah bocah...hik....hik...hik.... Jangan lupa Ajak Ajak Aku ya..'. Setan ngompol Kembali tertawa bergelak Sambil beser di celana untuk kesekian kalinya. " Anggini....Desis Naga Kuning.....tiba tiba Dia Terlonjak Bangkit Berdiri Sambil usap usap Kening dengan Tangan kanannya. " Ya...Ya...Kau Benar kek....Kau Benar..". Setan Ngompol geleng geleng kepala melihat tingkah Aneh Naga kuning " Sudah Gila Berat Bocah ini" pikir Setan Ngompol. Naga Kuning Berjalan jalan Sendiri Mengitari Setan Ngompol dengan Mulut komat Kamit.Sang kakek Hanya Garuk Garuk Pantat Melihat tingkah si Bocah yang Sudah Seperti Orang Bingung Mengitari Dirinya. " ah...kek...Aku Baru Ingat...

Ternyata Nenek Seram itu Adalah Jelmaan Anggini Muridnya Dewa Tuak
Lanjut Naga kuning. Dari ciri Ciri Yang Kulihat Nenek Jelmaan Anggini Itu Keberadaan nya Hampir Sama dengan Hantu Muka Dua kek...." Setan Ngompol Terhenyak Diam Tak Bisa Berkata Kata.Wajahnya Pucat Mendengar Penuturan Naga kuning. Belum Habis Kaget Setan Ngompol Tiba tiba Berkiblat Cahaya Merah Menukik Ke Arah Lembah.Naga Kuning dan Setan Ngompol Sesaat Termenung Melihat Kejadian Tersebut Yang Mungkin Suatu Kejadian Yang Membuat Mereka bertanya tanya. " Kau lihat itu kek? Setan Ngompol anggukan kepala." Bagaimana kalau kita turuni Lembah itu kek.." Aku penasaran Cahaya Merah Apa Itu? .

BAB 17

Sesaat setan ngompol diam sambil memandang ke arah lembah seolah ingin mencari kemana sinar merah itu jatuh lalu menoleh ke arah naga kuning. " Apa harus kita berdua pergi ke lembah itu bocah gablek? Naga kuning mengangguk memandang setan ngompol. "Entah kenapa hatiku meronta untuk pergi kesana kek.. Aku berfirasat ada akan ada suatu peristiwa besar yang akan terjadi ." Lanjut naga kuning. Kening Setan Ngompol berkerut seperti sedang berpikir keras Memandang ke arah lembah kemudian berpaling Memandang paras bocah sahabatnya itu." Kalau berkeras hati untuk kesana aku akan ikut... tapi dengan malam yang gelap seperti ini sangat susah untuk menuruni lembah naga."

Naga kuning tersenyum mendengar kata Setan ngompol.lalu mengambil sesuatu di dalam Saku bajunya kemudian mengeluarkan segulung benang berwarna bening di tengan kanannya...Ah.... segulung benang...ujar setan ngompol...Naga Kuning mengangguk lalu tanpa banyak bicara tangan kanannya melempar gulungan benang itu ke arah lembah. Terdengar desingan pedang berkiblat ketika gulungan benang itu melesat ke arah lembah. Sesaat Setan ngompol terheran heran dengan benang aneh yang mengeluarkan suara desingan pedang berkiblat milik naga kuning. Sekian lama ia mengembara bersama naga kuning baru sekali ini ia melihat bocah bertubuh kuning itu membekal segulung benang.sementara Itu naga kuning nampak seperti menarik dan meregang benang itu ke sebuah batang pohon besar lalu mengikatnya dengan erat." Kek... pegang benang itu waktu kita meloncat ke dalam lembah ...kata naga kuning memandang setan ngompol membuat kakek tua itu kembali beser di dalam celana karena gamang dengan ucapan naga kuning

BAB 18

" Kau Gila bocah gablek..!! Maki setan ngompol. "masa aku harus terjun ke lembah itu dengan bergelantungan dengan benang tipis milikmu itu....kau kira aku punya nyawa rangkap? Naga kuning tersenyum geli melihat tingkah setan ngompol yang beser berat mendengar harus bergelantungan dengan benang tipis ke dalam lembah. " Tenang kakek.."Ucap naga kuning santai." Benang ini cukup kuat untuk menahan bobot tubuh kita berdua menuju lembah begitupun tangan kita kek juga tidak akan terluka..". Mata setan ngompol mendelik antara marah'dan takut melihat ke arah lembah dan naga kuning bergantian. ngompolnya semakin deras ketika secara tiba-tiba tubuhnya di dorong oleh bocah bertubuh kuning hingga secara naluriah kedua tangannya memegang benang. Kejap kemudian tubuhnya terjun ke dalam lembah disusul oleh Naga kuning Tubuh keduanya melesat bagaikan kilat diiringi pekikan dan umpatan setan ngompol yang takut setengah mati Dengan sedikit waktu keduanya akhirnya tiba sampai ke dalam lembah
setan ngompol duduk menjeplak di tanah dengan nafas tersengal sengal sedang naga kuning berdiri tegak sambil memandang daerah sekitar.

hmm....gumam naga kuning Memandang daerah sekitar lembah.sudut matanya tak Berkesip melihat sudut lembah yang gelap temaram oleh selimut malam yang menyelimuti demi mencari tanda tanda yang bisa menjadi petunjuk ke arah mana cahaya merah itu jatuh. Sementara itu setan ngompol sudah bangkit berdiri lalu membetulkan celananya yang hampir meloro " " Gila...baru sekali ini aku memasuki lembah dengan cara seperti ini....kata setan ngompol.
naga kuning tersenyum geli Sambil geleng geleng kepala. "jangan menggerutu lagi kek.sekarang mari kita cari kemana cahaya merah itu jatuh".
Naga kuning lalu mulai segera melangkah menyusuri jengkal demi jengkal daerah lembah tersebut sementara matanya tajam memandang seperti ingin menembus gelapnya malam. Setan ngompol mengiringi dibelakang ,laki laki tua yang doyan ngompol itu nampak clingak clinguk memandang daerah sekitar dengan bulu kuduk metinding. tiba tiba lelaki tua tersebut memegang tangan kanan naga kuning saat matanya melihat satu gundukan berlubang tidak jauh dari mereka berdua.
" Naga.... lihat di depan sana.." Tunjuk setan ngompol ke arah Utara lembah. " Seperti ada gundukan tanah berlubang disana...
Naga kuning lalu memandang ke arah yang ditunjukkan setan ngompol kemudian ia segera bergegas ,benar saja naga kuning dan setan ngompol melihat sebuah gundukan tanah berlubang dan berlumpur. Dari posisi petakan tanah Naga kuning berfirasat bahwa gundukan tanah berlubang tersebut seperti bekas makam manusia. Dan benar saja firasat naga kuning saat secara tak sengaja setan ngompol menemukan sebuah papan nisan sederhana tertimbun setengahnya dari bongkahan tanah.. setelah dibersihkan Kakek doyan ngompol mereka melihat tulisan yang hampir pudar..." SAHABAT KU PUTI ANDiNI"

Halaman 19.
------------- Sontak naga kuning mendekati papan nisan yang berlumuran lumpur dan mulai lapuk yang bertuliskan SAHABATKU PUTI ANDiNI kemudian berjongkok sambil memegangi papan nisan tersebut dengan kening sedikit berkerut. melihat hal itu setan ngompol ikutan berjongkok sambil memandangi paras bocah bertubuh serba kuning itu dengan paras keheranan.
"Sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu naga.apa ada yang aneh dengan makam ini?
Kenapa makam puti andini ada di sini ya kek? "Dasar bocah gablek" gerutu setan ngompol. " kenapa kau tanya padaku?
Naga kuning Memandang paras setan ngompol
Apakah kau kenal atau tahu tentang perihal puti andini kek?
Setan ngompol termangu sejenak lalu anggukan kepala.
" Kalau tidak salah aku menyirap kabar bahwa puti andini adalah pendekar dari pulau Andalas bergelar Dewi Payung tujuh cucunya Sabai nan rancak istri dari tua gila. ia adalah salah satu sahabat yang pernah jatuh hati pada sobat kita Pendekar 212. Tapi perihal kematiannya hanya kau yang tahu naga.Karena kau ada disitu waktu kejadian tersebut. ( Mengenai perihal kematian puti andini harap baca serial Wiro Sableng Episode 113 lorong kematian sampai kitab seribu pengobatan )
" Disitulah letak pertanyaanku tadi kek, kenapa makam puti andini ada di sini? Sergah naga kuning.ia kemudian bangkit kemudian memandangi lobang liang lahat lalu memandang seputar lembah Si Bocah mulai merasakan suatu hawa aneh yang belum pernah ia rasakan selama hidupnya.
Ah... kenapa perasaanku menjadi gelisah? apa ini karena aku merasakan hawa aneh yang membuatku tergetar di lembah ini" pikir naga kuning.
kek.. apa kau bisa merasakan ada suatu hawa aneh di lembah ini?
Setan ngompol pencongkan mulutnya dengan hidung mengendus kemudian anggukan kepalanya, Tengkuk kakek tua si tukang Ngompol menjadi dingin merinding membuat dirinya kembali beser di celana.
" Naga... aku merasakan perasaan ngeri tidak karuan.. Apa kau juga merasakannya?
" Kurasa kita akan mendapat masalah di tempat ini kek..." Jawab naga kuning. Setan ngompol semakin merinding.sementara naga kuning mundur beberapa langkah ke belakang dari liang lahat puti andini yang diikuti Setan Ngompol. Mata naga kuning terus menatap tajam ke arah liang lahat tersebut secara seksama karena ia merasakan hawa aneh tersebut dari arah liang lahat.
Benar saja dugaan naga kuning.dari dalam lubang makam Melesat cahaya merah lalu
memecah ke tujuh penjuru mata angin di susul letupan kecil yang menyemburkan asap putih
pekat menebar bau bunga tujuh rupa ke segala penjuru lembah.wajah naga kuning nampak tegang sementara kedua tangan setan ngompol melingkar di bahunya dengan wajah pucat. suasana semakin tegang ketika asap putih tersebut memudar sedikit demi sedikit hingga terlihat dua sosok tubuh berdiri tegak di hadapan mereka berdua.
Sosok sebelah kanan berdiri seorang lelaki bertubuh gempal dan berjambang bawuk mengenakan pakaian berwarna hijau tua lusuh.matanya jereng paras berwarna hijau lumut.. rambutnya panjang riap riapan dengan sepasang tanduk di kepala.kedua kakinya beralaskan terompah besi yang merah menyala menebar hawa panas. Di sampingnya berdiri seorang wanita tua berambut panjang putih riap riapan menutupi sebagian parasnya.ia mengenakan pakaian berwarna hitam gombrong menjela tanah.ia membekal sebilah tongkat kayu berwarna hitam berlekuk tujuh. Mata si nenek berkilat mengerikan memancarkan cahaya merah.
" Kau benar Bocah Geblek... bisik setan ngompol. nampaknya kita akan mendapat masalah dan biang masalahnya ada di depan kita.
Harap tenang kek.bisik naga kuning menjawab. kita belum mengetahui siapa mereka.usahakan jangan mencari ribut dengan mereka kek.
setan ngompol anggukan kepala. " laki laki gempal itu aneh naga..." bisik setan ngompol lagi. Ia membekal sepasang tanduk aneh di kepala. Apa dia Jelmaan kerbau siluman yang berwujud manusia...." Mata naga kuning mendelik ke arah setan ngompol.

halaman 20.
---------------------- Di depan laki laki gempal berjambang bawuk memandang temannya nenek berpakaian gombrong warna hitam. " Wahai sahabatku laturampi... nampaknya kehadiran kita disini telah diketahui oleh kedua cecurut ini.apa perlu kita habisi saja keduanya supaya rencana kita tidak diketahui oleh para tokoh di negeri ini.
" Kita jangan melakukan tindakan sembrono sahabatku hantu batanduk dua.menurut pengamatan hantu'sejuta tanya sejuta jawab tanah Jawa ini juga memiliki segudang keanehan tidak kalah dengan negeri kita latanah silam.jadi jangan jumawa dulu dengan ilmu yang kita miliki.apalagi menurut penglihatanku kita harus berhati hati dengan kedua manusia gablek didepan kita ini.terutama dengan bocah berkulit serba kuning itu Melihat ciri ciri bocah itu .entah kenapa firasatku mengatakan kalau dia adalah tokoh pandai yang memiliki ilmu tingkat tinggi yang tidak bisa dianggap enteng wahai sahabatku hantu batanduk dua."
" Apa kau mengenal bocah bertubuh kuning itu wahai sahabatku laturampi?
" Tidak...... tapi menurut cerita yang pernah kudengar dari hantu sejuta tanya sejuta jawab ia pernah berurusan dengan salah satu tokoh sahabat Wiro Sableng dari negeri seratus dua puluh tahun mendatang bertubuh serba kuning yang memiliki seekor naga hantu yang bersemayam di dalam tubuhnya.kalau bertemu harap berhati-hati dengan manusia itu aku curiga .bisa jadi bocah di depan kita ini orang yang diceritakan oleh sahabat Kita hantu'senjata tanya sejuta jawab wahai sahabatku berdasarkan dari bentuk dan perawakanya.
Hantu batanduk dua anggukan kepala sambil Memandang tidak berkesip pada setan ngompol terutama pada naga kuning yang merupakan Jelmaan tokoh sakti abdi setia kiai gede tapa Pamungkas dari gunung gede yang bernama Kiai paus samudera biru.diam diam hantu batanduk dua agak tergetar melihat kilatan cahaya mata pada mata bocah berkulit kuning tersebut.
" Dirimu benar wahai sahabatku laturampi "Aku mencurigai bocah berkulit kuning ini yang dimaksud oleh sahabat kita hantu sejuta tanya sejuta jawab
" Aku Juga. .....kata nenek laturampi." Seperti dirimu wahai sahabat hantu batanduk dua. aku melihat kilatan mata naga hantu pada mata bocah ini.." Harap jangan bertindak kesusu dulu dalam menghadapi mereka."
Hantu batanduk dua maju dua tindak ke depan kemudian tersenyum menyeringai seolah ingin menunjukkan sikapnya yang buruk dari penuh tipu muslihat. matanya yang jereng seperti mau melompat keluar saat melotot ke arah setan ngompol.
" Tua bangka bau Pesing...! bentak hantu batanduk dua. " Siapa kalian berani turun ke lembah daerah kekuasaan kami.apa kau sudah bosan hidup......
Setan ngompol uring Uringan dibentak hantu'batanduk dua.
hey manusia bertanduk kerbau... bentak setan ngompol tidak kalah garang. " enak saja kau Memaki diriku tua bangka bau Pesing. jelek jelek begini aku adalah seorang terpandang di daerah ini.aku adalah pejabat penasehat Adipati. jadi kau harus bersikap menjura hormat padaku..."
Naga kuning delikkan matanya pada setan ngompol. " Dasar Kakek sinting..." maki naga kuning dalam hati.
hantu batanduk dua terlonjak mendengar ucapan setan ngompol.matanya yang jereng nampak memerah sedang nenek laturampi kambratnya tertawa terkikik aneh melihat tingkah laku setan ngompol.
"hik...hik... hik... Tidak disangka kalau kami mendapat kunjungan terhormat dari pejabat penasehat adipati.tapi Adipati yang mana...hik hik..hik...
Setan ngompol batuk batuk sebentar lalu kerlingkan Matanya pada nenek laturampi. ":Ah...... Sepertinya kita apa pernah berjumpa nenek cantik?
kalau tadi hantu batanduk dua yang terlonjak kini giliran nenek laturampi,.tapi disaat lain sang nenek kembali terkikik aneh.
" Kurasa kau pandai memainkan kata kata kakek bau Pesing. Senang bisa kenalan dengan dirimu. tapi kelihatannya tidak dengan sahabatku ini. nampaknya dia kurang berkenan dengan dirimu.bukankah begitu wahai sahabatku hantu batanduk dua...?
Setan ngompol menatap paras hantu batanduk dua yang berwarna hijau lumut. " Rupanya namamu hantu batanduk dua wahai sahabat muka hijau.kalau boleh tahu
apakah kau kekasih dari nenek cantik ini? tanya Setan Ngompol.
Wajah hantu batanduk dua makin menghijau.ia pun memaki Panjang Pendek setan ngompol.tapi kakek tukang ngompol tidak peduli dengan ucapan laki laki gempal berjambang bawuk malah menatap genit pada nenek Laturampi. melihat suasana yang tidak memungkinkan naga kuning menarik tangan setan ngompol ke belakang kemudian bocah bertubuh kuning itu maju dua langkah di depan setan ngompol.
Harap memberi maaf atas perkataan dan sikap sahabatku yang tidak pada tempatnya Paman hantu batanduk dua. kakek Sahabatku ini memang suka bercanda kadang terlewat batas. jangan masukkan ke dalam hati...." ucap naga kuning dengan nada merendah.
"Rupanya kau cukup tahu peradatan bocah kulit kuning ... mengenal tentang tingginya gunung dalamnya lautan ...." tukas hantu batanduk dua sinis dengan nada menyombongkan diri.
" Kalau begitu sebutkan nama kalian dan kenapa kalian berada di lembah kediaman kami ini..." lanjut hantu batanduk dua.
" perkenalkan..namaku naga kuning dan ini teman ku kakek sutan ngompol...." Jawab naga kuning mempelesetkan nama setan ngompol.
" Kami sedari tadi duduk di atas puncak lembah untuk melepas lelah paman lalu melihat cahaya merah menukik ke dalam lembah membuat kami penasaran untuk segera turun kesini.ternyata kami menemukan makam yang telah terbongkar..." Naga kuning memberikan penjelasan.
hik..hik..hik...,Nama yang aneh...." kikik nenek laturampi menatap geli pada setan ngompol." si Kakek tukang ngompol tersenyum anggukan kepala sambil kedipkan matanya sebelah kepada nenek laturampi membuat si nenek menjadi sewot Sambil palingkan muka
"Ku lihat kau memegang papan nisan bocah kuning...."! kata hantu batanduk dua. " Apa gunanya papan itu buatmu.."
Naga kuning tersenyum ramah pada hantu batanduk dua. " Sebenarnya aku tidak begitu tertarik dengan makam yang terbongkar ini paman.tapi rasa penasaran ku menjadi ketika melihat tulisan di papan nisan ini yang bertuliskan SAHABATKU PUTI ANDiNI . aku jadi berpikir kenapa makam ini berada di lembah ini?
Hantu batanduk dua menoleh pada Nenek laturampi lalu kembali menatap naga kuning dengan tatapan nanar. " Apakah kau mengenal nama manusia yang ditulis dalam papan nisan itu bocah kuning?
Naga kuning mengangguk" Papan nisan ini bertuliskan nama seorang sahabat kami yang telah meninggal beberapa waktu yang lalu bernama puti andini berasal dari pulau Andalas paman.dan yang menulis di papan nisan ini adalah sahabat dekat puti andini sendiri yang bernama Wiro Sableng....( Bersambung )
Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

Related Posts

Your Ads Here

Comments

Post a Comment