Kasus Pencurian Termos Es

Kasus Pencurian Termos Es
Posted by MrR4m34t
Your Ads Here


Seri Geng Oknum

Karya: Bow
--------------------------------





Pada kasus ini memang Geng Oknum tidak terlibat langsung, tapi bagaimanapun saya ceritakan, karena Geng Oknum ada didalamnya.

Bermula dari rencana liburan akhir minggu Geng Oknum menuju kota terdekat dari tempat mereka tinggal. Sekitar dua jam perjalanan mereka sampai ditujuan. Aris memborong beberapa peralatan olahraga, ia akan gunakan untuk berlatih. Memanglah pemuda satu ini suka sekali dengan aktifitas fisik, secara tidak langsung kegemarannya itu sangat membantu Geng Oknum dalam beberapa kasus.

Kota tujuan Geng Oknum memang kota yang ramai, dipsat kota banyak tempat perbelanjaan yang menawarkan aneka barang yang lebih murah ketimbang di daerah tempat mereka mukim. Setelah puas berputar-putar dan makan siang, Ade anggota Geng Oknum yang memiliki postur badan paling besar dan tinggi mengajak untuk mampir ke rumah kost dimana waktu ia sekolah dulu tinggal.

"Pusat pendidikan, sekalian kita cuci mata, he he..." ujarnya sambil mencolek Dimas. Temannya hanya tersenyum. Yang lain menyetujui. Jaraknyapun tidak terlalu jauh, dari pusat kota, sekitar 15 menit perjalanan mengendarai motor.

Begitu sampai di rumah bapak kostannya dulu, Ade disambut dengan suka cita, "Waahh, tamu jauh rupanya," ucap bapak kostnya. Mereka masuk, didalam ada beberapa pemuda yang rupanya bertamu, ada hal penting sepertinya sedang mereka bahas. Bapak Kost Ade yang bernama Kang So mempersilahkan mereka untuk duduk, tak lamapun minuman sudah tersaji, "Tambah gede badanmu De, ayo silahkan diminum," Kang So menawari.

Mereka minum sambil bercakap-cakap, beberapa pemuda disitu rupanya sudah dikenal oleh Ade, mereka sedang membicarakan satu kejadian yang dianggap menjengkelkan terjadi di sekitar kompleks mereka akhir-akhir ini. "Maling kerap beraksi!" jelas salah satu pemuda. "Apa yang dicuri Kang?" tanya Aris. "Macam-macamlah, tapi yang jadi ssaran para pedagang yang berjualan disekitar kampus."

Geng Oknum saling melirik, dari percakapan mereka tahu, kalau Kang So dan kawan-kawannya memliki tanggung jawab sebagai petugas penarik salar dan keamanan di wilayah mereka, jelas mereka geram dengan pencurian yang terjadi. "Ini sangat mencoreng nama kita," ungkap Kang So.

Edy si otak Geng Oknum duduk sambil menggaruk-garuk dagunya, tak lama dia bersuara, "Di pancing aja Kang."

"Maksudnya gimana?" 

"Ya taruh aja semacam benda yang mencolok dan terlihat mudah diambil. Diintai. Kalau ada yang mendekat dan nyoba ngambil tinggal tangkep aja," jawab Edy.

Kang So manggut-manggut. Iapun kembali berdiskusi dengan rekan-rekannya, dan sepertinya cocok dengan gagasan Edy. "Kita langsung action aja sore ini," ajak Kang So. Ketika salah satu rekannya bertanya barang apa yang mau jadi pancingan, Kang So menjawab, "Termos Es."

Selesai berdiskusi, para pemuda pamit, Kang So menawari Geng Oknum untuk menginap. "Bagaimana?" tanya Ade pada yang lain. "Okeh, aku sendiri penasaran dengan akhir pencurian ini," Dimas menanggapi.

Merekapun menginap. Kang So sendiri sibuk bersama kawan-kawannya untuk menjalankan strategi yang sudah mereka diskusikan, sedang Geng Oknum tetap tinggal..

Sekitar pukul sepuluh malam saat Ade dan kawan-kawan menikmati teh suguhan ibu kost Ade, terdengar suara gaduh dari luar, segera mereka beranjak bangkit. Diluar disamping rumah kost sudah ramai orang-orang berkumpul, ada Kang So dan rekan-rekannya dan para pemuda lain. Satu lelaki tampak duduk berjongkok dengan tangan terikat. Terdengar suara Kang So, ia menjelaskan kalau lelaki yang terikat itu pencuri yang sudah meresahkan warga, mereka sudah berhasil menangkapnya. Salah satu pemuda mulai bicara keras, "Ayo! Siapa yang mau kasih pelajaran buat pencuri ini kami persilahkan!" selesai bicara beberapa pemuda mendekati sipencuri, tanpa ba bi bu langsung melayangkan bogem mentah mereka ketubuh pencuri. Jelas si pencuri melolong-lolong terkena pukulan bertubi-tubi dari warga.

Geng Oknum kaget melihat kebrutalan warga, mereka langsng menghampiri, mencegah aksi makin menjadi. "Sudah-sudah! Bapak-bapak mohon tenang! Lebih baik pencurinya kita bawa ke kantor polisi, biar diproses secara hukum!" 

Kang So yang mengenal Ade dan rekan-rekannya menuruti, iapun meminta para warga menghentikan aksinya. Pencuri segera digelandang menuju kantor polisi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Rupanya pencuri itu masih terhitung warga sendiri, pencurian yang dilakukannya didasari karena kebutuhan ekonomi. Buat Geng Oknum kasus ini sudah selesai. Esoknya mereka pamit, untuk kembali ke tempat mereka tinggal.

-----------------------




Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Newer Posts Newer Posts Older Posts Older Posts

Related Posts

Your Ads Here

Comments

Post a Comment